Ibnu Hajar mengatakan, “Telah masyshur
bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah Israfil, bahkan
al-Hulaimi menyebutkan ijma’ atashal ini”(Fathul Bari, 11/368)
Rasulullah mengabarkan kepada kita
bahwa malaikat peniup sangkakala ini senantiasa bersiap-siap sejak Allah
menciptakannya. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya
mata peniup sangkakala selalu siap melihat ke arah arasy sejak diberi tugas,
karena takut ia diperintah untuk meniup sebelum matanya berkedip. Dua matanya
seperti bintang yang berchaya”. (HR. al-Hakim – shahih).
Dalam hadits lain, Rasulullah
bersabda:
“Bagaimana
aku merasa tenang, sementara peniup sangkakala telah mengulum mulut sangkakala,
ia telah menundukan jidatnya, memasang
pendengarannya, dan menanti untuk segera diperintah.” Kaum muslimin
bertanya, “Apa yang harus kami baca wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Bacalah
Hasbunallahuwani’ma al-Wakil, tawakkalna ‘alallahi rabbina. (Cukuplah Allah
bagi kami sebaik-baik penolong, kami bertakkal kepada Allah, Rabb kami).“ (Hr.
Turmudzi – shahih)
Adapun hari sangkakala itu ditiup
maka haji jum’at. Dalam Shahih Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik
hari dimana matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, hari itu Adam
diciptakan, hari itu Adam dimasukan Surga, dan hari itu Adam kular dari surga Kiamat
tidak terjadi kecuali hari Jum’at.” (HR. Muslim)
Karena kiamat jatuh pada hari Jum’at,
maka seluruh makhluk merasa takut dan cemas, kecuali Jin dan Manusia. Dalam Muwatha
‘ Malik, dan dalam kitab Sunan, diriwayatkan dari Abu Huraira, Rasulullah
bersabda:
“Sebaik-baik
hari, matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, hari itu Adam diciptakan, hari
ini dia diturunkan (ke bumi), hari itu dia diampuni, hari itu ia wafat, dan
hari itu kiamat terjadi. Tidak ada satu pun yang melata di bumi melainkan dalam
keadaan takut dan cemas menanti kiamat, dari sejak masuk pagi hingga matahari
terbit, karena takut dari kiamat, kecuali jin dan manusia (hasan shahih)
Pendapat yang kuat, Israfil meniup
sangkakala dua kali. Tiupan pertama menyebabkan kebinasaan makhluk, dan tiupan
kedua membangkitkan manusia. Allah Ta’ala berfirman:
“dan
tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar:
68
Al-Qur’an menyebut tiupan pertama
ini dengan ar-Rajifah, dan tiupan kedua dengan ar-Radifah. Allah berfirman:
“(Sesungguhnya
kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan
pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
Di dalam hadits, disebutkan secara
jelas tentang dua kali tiupan ini, seperti dalam riwayat Muslim dari Amr bin
Ash, ia mendengar Rasulullah bersabda:
“Kemudian
sangkakala ditiup, tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan ia akan
menyimak sekejap, dan mengangkat kepala sekejap. Orang pertama kali mendengar
tiupan ini adalah seorang laki-laki yang mendatangi telaga (tempat air minum)
ontanya, ia pingsan (mati). Lalu Allah mengirimkan hujan (seperti gerimis atau
bayangan keraguan dari Nu’man) maka tumbuhlah (bangkitlah) jasad manusia,
kemudian ditiuplah sangkakala yang kedua, maka manusia pun bangkit menanti.”
(HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar