Cari Blog Ini

Jumat, 03 Maret 2017

Yang Meniup Sangkakala

             Ibnu Hajar mengatakan, “Telah masyshur bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah Israfil, bahkan al-Hulaimi menyebutkan ijma’ atashal ini”(Fathul Bari, 11/368)
             Rasulullah mengabarkan kepada kita bahwa malaikat peniup sangkakala ini senantiasa bersiap-siap sejak Allah menciptakannya. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya mata peniup sangkakala selalu siap melihat ke arah arasy sejak diberi tugas, karena takut ia diperintah untuk meniup sebelum matanya berkedip. Dua matanya seperti bintang yang berchaya”. (HR. al-Hakim – shahih).
             Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:
“Bagaimana aku merasa tenang, sementara peniup sangkakala telah mengulum mulut sangkakala, ia telah menundukan jidatnya, memasang  pendengarannya, dan menanti untuk segera diperintah.” Kaum muslimin bertanya, “Apa yang harus kami baca wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Bacalah Hasbunallahuwani’ma al-Wakil, tawakkalna ‘alallahi rabbina. (Cukuplah Allah bagi kami sebaik-baik penolong, kami bertakkal kepada Allah, Rabb kami).“ (Hr. Turmudzi – shahih)
             Adapun hari sangkakala itu ditiup maka haji jum’at. Dalam Shahih Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, hari itu Adam diciptakan, hari itu Adam dimasukan Surga, dan hari itu Adam kular dari surga Kiamat tidak terjadi kecuali hari Jum’at.” (HR. Muslim)
             Karena kiamat jatuh pada hari Jum’at, maka seluruh makhluk merasa takut dan cemas, kecuali Jin dan Manusia. Dalam Muwatha ‘ Malik, dan dalam kitab Sunan, diriwayatkan dari Abu Huraira, Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik hari, matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, hari itu Adam diciptakan, hari ini dia diturunkan (ke bumi), hari itu dia diampuni, hari itu ia wafat, dan hari itu kiamat terjadi. Tidak ada satu pun yang melata di bumi melainkan dalam keadaan takut dan cemas menanti kiamat, dari sejak masuk pagi hingga matahari terbit, karena takut dari kiamat, kecuali jin dan manusia (hasan shahih)
             Pendapat yang kuat, Israfil meniup sangkakala dua kali. Tiupan pertama menyebabkan kebinasaan makhluk, dan tiupan kedua membangkitkan manusia. Allah Ta’ala berfirman:
“dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68
             Al-Qur’an menyebut tiupan pertama ini dengan ar-Rajifah, dan tiupan kedua dengan ar-Radifah. Allah berfirman:
“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
             Di dalam hadits, disebutkan secara jelas tentang dua kali tiupan ini, seperti dalam riwayat Muslim dari Amr bin Ash, ia mendengar Rasulullah bersabda:
“Kemudian sangkakala ditiup, tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan ia akan menyimak sekejap, dan mengangkat kepala sekejap. Orang pertama kali mendengar tiupan ini adalah seorang laki-laki yang mendatangi telaga (tempat air minum) ontanya, ia pingsan (mati). Lalu Allah mengirimkan hujan (seperti gerimis atau bayangan keraguan dari Nu’man) maka tumbuhlah (bangkitlah) jasad manusia, kemudian ditiuplah sangkakala yang kedua, maka manusia pun bangkit menanti.” (HR. Muslim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar