Cari Blog Ini

Rabu, 08 Maret 2017

Tanda-Tanda Lemah Iman

          Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan menjaga iman dan meningkatkannya. Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Juga bisa kuat dan bisa lemah, ketika iman kita lemah, maka kita dalam bahaya,  karena penyakit ini adalah sumber segala musibah,  dan penyebab segala bencana.
          Berikut ini akan kami paparkan tanda-tanda lemah iman agar kita bisa intropeksi/ mawas diri. Semoga Allah menguatkan iman kita. Amin

          Tanda-tanda penyakit lemah iman antara lain:



1.       Tergelincir dalam perbuatan maksiat dan hal-hal yang diharamkan
          Sering melakukan maksiat akan menyebabkan perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Sehingga kejelekan maksiat itu lambat laun akan hilang dari hati seseorang, sehingga maksiat dianggap biasa-biasa saja, bahkan akhirnya ia akan melakukannya dengan terang-terangan. Inilah yang disinyalir oleh baginda Rasul dalam sabdanya:          
“Setiap umatku akan dimaafkan kecuali orang (yang melakukan maksiat) secara terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan (maksiat) pada malam hari, dimana Allah telah merahasiakan perbuatannya itu kemudian di pagi hari ia berkata, ”Wahai fulan, tadi malam aku melakukan perbuatan ini dan itu.” Padahal Allah telah merahasiakannya, kemudian di pagi hari ia menceritakan apa yang telah dirahasiakan Allah itu.” (HR. Bukhari)
2.       Malas dan melalaikan ketaatan
          Kalau ia melaksanakannya, maka ia melaksanakan dengan malas dan terpaksa. Allah menceritakan orang-orang munafik:
  “… dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’: 142)
          Termasuk bentuk kelalaian pula jika seseorang tidak merasa rugi atau tidak mempedulikan berlalunya kesempatan untuk melakukan kebaikan. Mungkin ia menunda-nunda pelaksanaan haji, padahal ia mampu. Atau tidak ikut shalat jamaah atau ia selalu terlambat mengikuti shalat jamaah dan shalat Jum’at, dsb.
          Rasulullah bersabda:
          “Tidaklah suatu kaum yang senantiasa terlambat (meninggalkan) shaf pertama kecuali Allah akan meninggalkannya di dalam neraka.” (HR. Abu Dawud (679))
3.       Hatinya tidak tergugah oleh ayat-ayat al-Qur’an
          Di antara tanda lemah iman ialah hatinya tidak terpengaruh oleh aya-ayat yang berbicara tentang janji dan 1 Riya ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat. 2 Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sesekali saja, yaitu bila mereka berada di hadapan orang. ancaman, perintah dan larangan, atau bahkan ayat-ayat tentang kiamat atau siksa neraka. Orang lemah iman bosan mendengarkan al-Qur’an. Sementara orang mukmin akan bertambah imannya kalau dibacakan al-Qur’an di sisinya. Allah berfirman:
          “Sesungguhnya orang-orang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemeterlah hati mereka, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)
4.       Lalai dalam mengingat Allah
          Salah satu tanda lemah iman adalah lalai dan lupa dalam berdzikir (mengingat Allah) dan berdoa kepada-Nya. Allah menceritakan tentang orang-orang munafik:
“… dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’: 142)
5.       Tidak marah ketika hukum-hukum Allah dilanggar
          Begitu banyak hukum-hukum Allah yang dilanggar bahkan dilecehkan dan ditentang oleh manusia hari ini dengan berbagai macam bentuknya, apalagi oleh kaum “liberaralisme”. Ketika itu tampak didepan mata kita kemudian hati kita tidak terusik sama sekali, maka berhati-hatilah karena ini adalah pertanda iman kita lemah, atau bahkan tidak ada lagi. Na’udzui billah
-      Ini terjadi karena api cemburu (ghirah) dalam hatinya telah padam.
-      Ia tidak dapat beramar ma’ruf nahi mungkar
-      Wajahnya tidak menunjukan kemarahan demi Allah dan Rasul-Nya
-      Ia hanya marah kalau pribadi atau golongannya yang diusik.
          Hati yang lemah ini dilukuiskan oleh Rasulullah dalam hadits shahih:
          “Fitnah itu akan dipampangkan pada hati-hati manusia, sedikit demi sedikit, bagaikan tikar (yang dianyam) helai demi helai, dan hati siapapun yang dirasuki oleh fitnah itu maka ia akan meninggalkan satu titik hitam. Dan hati mana saja yang mengingkarinya maka akan ditulis satu noktah putih, hingga menjadi dua hati; hati putih (yang kokoh dan licin) seperti batu halus tidak tertempeli fitnah maka tidak ada fitnah yang membahayakannya selagi ada langit dan bumi. Dan yang lain hitam (kelam) bagaikan bejana yang terbalik, tidak lagi mengenal yang ma’ruf (baik) dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa yang sesuai dengan nafsunya.” (HR Muslim, 325)

6.       Memiliki sifat bakhil (kikir)
          Salah satu tanda lemah iman adalah memiliki sifat bakhil (kikir). Karena itu Allah memuji kaum ansar yang tidak kikir, dengan firmannya:
          “… dan mereka (kaum Ansar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sekalipun mereka dalam kesusahan, dan siapa yang dipelihara dari kekikirian dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)

          Rasulullah bersabda:
          “Tiadalah berkumpul sifat kikir dan iman itu dalam hati seorang muslim” (HR Ahmad. 9553)

7.       Tidak memperhatikan urusan kaum mukminin
          Perasaannya dingin terhadap apa yang menimpa saudaranya,muslim lain, di tempat lain atau Negara lain(di Palestina, misalnya). Seperti adanya serangan musuh dari luar, pembantaian penyiksaan, terjadi bencana, musibah dll. Yang dia pikirkan hanya keselamatan dirinya sendiri. Sifat ini adalah akibat iman yang lemah.

          Berbeda dengan orang mukmin. Rasululllah bersabda:
          “Sesungghnya orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti satu bangunan, sebagaimana menguatkan yang lain” beliau merautkan jari  jemarinya” (HR Bukhari: 475)
          “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan mereka, kasih sayangnya dan perasaan (solidaritas) mereka itu seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan, tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim, 6538)
          “Sesungguhnya kedudukan seorang mukmin terhadap orang yang beriman adalah seperti kedudukan kepala terhadap tubuh. Orang mukmin akan merasakan sakit (penderitaan) untuk orang-orang mukmin lainnya. Sebagaimana tubuh juga merasakan apa yang dirasakan oleh kepala.” (HR. Ahmad, 2297; dan Thabrani   dari Sahl ibn Sa’d as-saidi, dikuatkan (dihasankan) oleh Mahir Yasin Fahl dalam tahqiq Jami’ul Ulum Wal-Hikam)

          Jadi, orang mukmin itu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh mukmin lainnya, meskipun ditempat yang berbeda.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

          Demikianlah tujuh  tanda-tanda lemah iman dari 22 tanda yang dikumpulkan oleh yang mulia Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid dalam bukunya: Lemah Iman: Tanda-tanda, Penyebab dan Solusi.
          Semoga kita bisa intropeksi untuk tidak sampai pada titik nol dari iman kita. Karena itu, hendaknya kita memperbanyak istighfar dan bertaqarrub kepada Allah, serta membangun iman kita diatas landasan ilmu yang benar. Semoga Allah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita. amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar