TIUPAN
SANGKAKALA
Alam semesta
yang menakjubkan ini, dimana kita hidup didalamnya, dipenuhi dengan kehidupan
dan makhluk hidup, baik yang kita saksikan maupun yang tidak. Mereka di alam
ini, terus bergerak beraktifitas, tidak pernah berhenti, dan kondisi ini akan
terus berlangsung hingga datanglah suatu hari dimana Allah akan membinasakan
seluruh yang hidup kecuali yang dia kehendaki. Allah ta’ala berfirman yang
artinya:
“Semua yang ada dibumi itu akan binasa” (Q.S Ar-Rahman:
26)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah” (Q.S.
Al-Qashahs; 88)
Ketika hari
itu datang, dan sangkakala ditiup , berakhkirlah kehidupan di dunia. Allah ber
firman yang artinya:
“Dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang
dilangit dan dibumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusannyamasing-masing).” (Q.S Az-Zumar: 68)
Tiupan itu
adalah tiupan luar biasa yang membinasakan, orang yang mendengarnya tidak lagi
mampu berwasiat, tidak mampu kembali kepada keluarga dan handai taulannya. Allah
berfirman yang artinya:
“Mereka tidak menunggu melainkan suatu teriakan saja
yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka
tiada kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya”.(Q.S Yasin: 49-50)
Rasulullah
menceritakan kepada kita bagaimana cepatnya kebinasaan makhluk ketika kiamat
datang, ketika sangkakala ditiup. Beliau bersabda:
“Kiamat terjadi, padahal dua orang sedang menggelar kain
diantara keduanya, tanpa mampu mampu melakukan akad jual beli, tidak pula mampu
melipat kembali. Kiamat terjadi, sementara ada seseorang yang berlalu membawa
susu yang ia perah tanpa mampu ia minum. Kiamat terjadi, sementara ada orang
yang telah dipinggir danau, tanpa bisa minum darinya. Kiamat terjadi, ada orang
mengangkat satu suap ke mulutnya, tetapi tidak bisa memakannya.” (HR.Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar