Cari Blog Ini

Jumat, 03 Maret 2017

TIUPAN SANGKAKALA


TIUPAN SANGKAKALA

         Alam semesta yang menakjubkan ini, dimana kita hidup didalamnya, dipenuhi dengan kehidupan dan makhluk hidup, baik yang kita saksikan maupun yang tidak. Mereka di alam ini, terus bergerak beraktifitas, tidak pernah berhenti, dan kondisi ini akan terus berlangsung hingga datanglah suatu hari dimana Allah akan membinasakan seluruh yang hidup kecuali yang dia kehendaki. Allah ta’ala berfirman yang artinya:
“Semua yang ada dibumi itu akan binasa” (Q.S Ar-Rahman: 26)
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah” (Q.S. Al-Qashahs; 88)
         Ketika hari itu datang, dan sangkakala ditiup , berakhkirlah kehidupan di dunia. Allah ber firman yang artinya:
“Dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang dilangit dan dibumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannyamasing-masing).” (Q.S Az-Zumar: 68)
         Tiupan itu adalah tiupan luar biasa yang membinasakan, orang yang mendengarnya tidak lagi mampu berwasiat, tidak mampu kembali kepada keluarga dan handai taulannya. Allah berfirman yang artinya:
“Mereka tidak menunggu melainkan suatu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tiada kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali  kepada keluarganya”.(Q.S Yasin: 49-50)
         Rasulullah menceritakan kepada kita bagaimana cepatnya kebinasaan makhluk ketika kiamat datang, ketika sangkakala ditiup. Beliau bersabda:
“Kiamat terjadi, padahal dua orang sedang menggelar kain diantara keduanya, tanpa mampu mampu melakukan akad jual beli, tidak pula mampu melipat kembali. Kiamat terjadi, sementara ada seseorang yang berlalu membawa susu yang ia perah tanpa mampu ia minum. Kiamat terjadi, sementara ada orang yang telah dipinggir danau, tanpa bisa minum darinya. Kiamat terjadi, ada orang mengangkat satu suap ke mulutnya, tetapi tidak bisa memakannya.” (HR.Bukhari)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar